Belajar adalah satu kata yang wajib bagi para SISWA. Belajar adalah sarana untuk MENDAPATKAN ILMU dan SEKOLAH adalah PENYEDIA ILMU. Belajar sendiri dimulai sejak kita dalam kandungan hingga sekarang. Banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dari belajar. Namun kali ini saya akan membahas lengkap bahaya belajar bagi para siswa.
1. Belajar terus-terusan membuat siswa stress
Mendengar orang berbicara 10 menit saja sudah bosan bukan?. Lalu bagaimana dengan kita Siswa di Indonesia yang belajar selama kurang lebih 7 jam. Bisa dibayangkan bukan?
2. Guru
Menanam tanaman dengan baik, menyiram tanaman dengan baik, memberi pupuk dengan baik tentu akan menghasilkan buah yang baik. Begitu pula dengan Guru, Guru yang baik, memberikan pemahaman yang baik, menjelaskan sejelas-jelasnya hingga paham tentu akan menghasilkan murid yang sukses. Namun kenyataannya banyak guru "Yang Penting Ngajar". Gimana?
3. Tugas berlebihan menambah beban
Setelah belajar selama 7 jam kita dituntut lagi untuk mengerjakan Tugas. Tujuannya sih untuk memperdalam pemahaman kita mengenai materi yang diberikan. Ini sangat baik, namun ketika guru seperti poin sebelumnya, "Yang Penting Ngajar" ini yang membuat siswa kewalahan.
4. Materi belum selesai sudah materi baru
Belajar tentang statistika, belum paham. Eh besoknya pindah materi lagi. Sekolah bukannya tambah ngerti malah tambah pusing.
5. Banyaknya pelajaran
Bayangkan saja dari seluruh pelajaran kita dituntut untuk MENGUASAI SEMUANYA, jika tidak kita dibilang MALAS. Padahal kan masing-masing siswa punya minat dan bakatnya masing-masing.
TAPI, dari semua duka murid diatas KEMBALI LAGI KEPADA MURID itu sendiri. Apakah dia mau belajar atau tidak. Yah, namanya juga murid tugasnya kan untuk belajar. Jadi, sebagai murid yang baik kita harus melaksanakan kewajiban kita. Itu dia 5 poin dari saya mengenai duka sebagai pelajar di Indonesia. TETAP SEMANGAT, karena kita punya masa depan yang panjang yang harus kita lalui bukan hanya disekolah saja ya.
Sumber Gambar : Google.com
1. Belajar terus-terusan membuat siswa stress
Mendengar orang berbicara 10 menit saja sudah bosan bukan?. Lalu bagaimana dengan kita Siswa di Indonesia yang belajar selama kurang lebih 7 jam. Bisa dibayangkan bukan?
2. Guru
Menanam tanaman dengan baik, menyiram tanaman dengan baik, memberi pupuk dengan baik tentu akan menghasilkan buah yang baik. Begitu pula dengan Guru, Guru yang baik, memberikan pemahaman yang baik, menjelaskan sejelas-jelasnya hingga paham tentu akan menghasilkan murid yang sukses. Namun kenyataannya banyak guru "Yang Penting Ngajar". Gimana?
3. Tugas berlebihan menambah beban
Setelah belajar selama 7 jam kita dituntut lagi untuk mengerjakan Tugas. Tujuannya sih untuk memperdalam pemahaman kita mengenai materi yang diberikan. Ini sangat baik, namun ketika guru seperti poin sebelumnya, "Yang Penting Ngajar" ini yang membuat siswa kewalahan.
4. Materi belum selesai sudah materi baru
Belajar tentang statistika, belum paham. Eh besoknya pindah materi lagi. Sekolah bukannya tambah ngerti malah tambah pusing.
5. Banyaknya pelajaran
Bayangkan saja dari seluruh pelajaran kita dituntut untuk MENGUASAI SEMUANYA, jika tidak kita dibilang MALAS. Padahal kan masing-masing siswa punya minat dan bakatnya masing-masing.
TAPI, dari semua duka murid diatas KEMBALI LAGI KEPADA MURID itu sendiri. Apakah dia mau belajar atau tidak. Yah, namanya juga murid tugasnya kan untuk belajar. Jadi, sebagai murid yang baik kita harus melaksanakan kewajiban kita. Itu dia 5 poin dari saya mengenai duka sebagai pelajar di Indonesia. TETAP SEMANGAT, karena kita punya masa depan yang panjang yang harus kita lalui bukan hanya disekolah saja ya.
Sumber Gambar : Google.com
Test Comment :)
ReplyDeleteSetuju gan.. Postingan yang sangat bagus (y) Lanjutkan terus gan :D
ReplyDeleteSutuju peng!
ReplyDelete